Aksi Pendekar Cilik Meriahkan Milad ke-4 Perguruan Silat Mardhotillah
Berpakaian pangsi hitam dengan ikat kepala batik coklat, bocah perempuan berusia sekitar 10 tahun, tampak piawai memperagakan jurus silat.
Kami berharap, warisan leluhur dapat terus dilestarikan
Gerak pukul, tangkisan, kuncian serta sapuan kakinya, terlihat indah bertenaga. Usai memperlihatkan jurus tangan kosongnya, bocah perempuan ini melanjutkan dengan aksi permainan goloknya. Menebas silang setengah lengan dan tebasan lurus, sesekali menusuk.
Aksi ini merupakan satu dari beberapa atraksi yang disajikan pendekar cilik dan remaja, saat perhelatan Milad ke-4 Perguruan Pencak Silat (PPS) Mardhotillah Sanggar Buana, Sabtu (26/3) di halaman SDN Cakung Barat 04 Pagi, Cakung, Jakarta Timur.
Munjirin Pimpin IPSI Jakarta SelatanDalam acara ini, para pesilat muda menunjukkan kebolehannya di hadapan para tamu undangan dan orang tua mereka. Selain menyajikan atraksi bela diri tangan kosong beregu dan perorangan, mereka juga memperlihatkan jurus penggunaan senjata, seperti golok, belati, celurit dan toya.
Kegiatan yang dihadiri Kasi Kesra Kecamatan Cakung, Junariah, dimeriahkan pula dengan penampilan musik hadroh dari perguruan silat tersebut.
Dalam sambutannya, Junariah mengatakan,l bahwa kegiatan ini sangat positif untuk mengembangkan seni budaya di Indonesia.
"Ini juga sebagai ajang kreativitas dan mendidik generasi muda agar menjadi lebih berkualitas, serta mencintai budaya bangsa," kata Juju, sapaan akrab Junariah.
Ketua Umum PPS Mardhotillah, Iwan Syahendra, menjelaskan bahwa peringatan Milad ke-4 mengusung tema "Gemilang Bersama Mardhotillah".
Selain merayakan hari jadi ke-4, lanjut Iwan, kegiatan ini juga untuk melestarikan budaya Betawi. Karena ajaran silatnya ini bernuansa khas silat Betawi.
Menurutnya, PPS Mardhotillah ini lahir dari rasa kebersamaan dan semangat untuk melestarikan budaya nusantara.
"Kami berharap, warisan leluhur dapat terus dilestarikan dan tidak punah oleh perkembangan zaman," tandasnya.